Saturday, July 19, 2008

Buku : An Inspiring True Story of Hee Ah Lee – The Four Fingered Pianist

Sebuah buku bagus yang ditulis oleh Kurnia Effendi, menyuguhkan suatu perjalanan cerita mengenai kisah nyata seorang anak perempuan korea bernama Hee Ah Lee yang terlahir dengan keterbatasan fisik yaitu cacat tubuh anggota gerak dan retardasi mental ringan. Hee Ah Lee lahir dengan hanya memiliki 2 jari pada kedua tangannya dan tidak memiliki kedua kaki. Keadaan tersebut justru kemudian membawanya pada sebuah kesuksesan sebagai pemain piano terkenal. Semua itu tidak dapat dilepaskan dari peran serta ibu kandungnya yang seorang perawat dan tanpa henti-hentinya memberikan dukungan sosial bagi perkembangan tumbuh kembang dan mental kejiwaan Hee Ah Lee sampai akhirnya meraih impiannya itu. Sejujurnya, walaupun terlahir dengan segala kekurangan, Hee Ah Lee pada dasarnya adalah seorang pribadi yang histrionik (suka tampil dan senang apabila mendapat pujian dari khalayak ramai berkat mempertunjukkan kemampuannya). Padahal, awalnya bermain piano hanya dipakai sebagai upaya terapi yang diberikan bagi Hee Ah Lee untuk melatih gerakan motorik kasarnya. Tetapi ternyata hasilnya justru menjadi begitu luar biasa. Hee Ah Lee menjadi sangat menikmati keterampilan bermain pianonya itu dan dengan penuh perjuangan akhirnya berhasil menghafal not-not musik klasik yang terangkai dalam permainan alunan pianonya. Bisa dibayangkan, Hee Ah Lee membutuhkan waktu hampir 1 tahun untuk dapat memainkan 1 jenis lagu alunan musik klasik. Suatu perjuangan yang tak kenal lelah dari seorang dengan keterbatasan fisik. Saya perlu memberikan “tepuk tangan dengan berdiri” untuk segala upayanya itu. Buku ini dilengkapi pula dengan bonus VCD mengenai video konser pianonya yang sungguh sangat menyentuh hati apabila kita mendengarkan permainan musik klasik yang dibawakan Hee Ah Lee dan beberapa tambahan foto mulai dari masa kecil sampai menjadi sekarang ini. Sebagai tambahan, Hee Ah Lee juga pernah diundang dalam dalam acara “Kick Andy” di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia dan pada saat itupun dirinya menunjukkan keahlian permainan pianonya. Sebagai catatan juga, ternyata ibu kandungnya selalu menyempatkan diri untuk mendampingi Hee Ah Lee dalam setiap konsernya (berada di belakang atau pinggir panggung) dengan tidak lupa berdoa demi kesuksesan aksi panggung anaknya itu. It’s amazing… kalau pada waktu itu anda sempat menontonnya. Setelah membaca buku dan menonton VCD tentang Hee Ah Lee ini, saya berkesimpulan bahwa pada dasarnya setiap anak itu terlahir dengan suatu kemampuan tersendiri dan tinggal bagaimana orang tuanya itu menemukan dan memoles kemampuan tersebut menjadi suatu yang membanggakan. Suatu kontribusi dukungan sosial yang besar dari orang tua ternyata telah berhasil menemukan mutiara terpendam pada seorang anak yang sebelumnya dipandang sebelah mata. Suatu hal yang sangat menyentuh jiwa adalah pada hari-hari terakhir ayahnya meninggal, ternyata beliau masih sempat menyaksikan Hee Ah Lee mempertunjukkan kemampuan pianonya di atas panggung (suatu hal yang membanggakan). Buku yang menurut saya sangat rugi apabila kita melewatkannya begitu saja… dan selamat membaca!

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home